Membangun Ulang Imaji

 Membangun Ulang Imaji

Muhammad Izat


Merangkak tubuh penuh peluh

tanpa tangan, tanpa kaki

hanya bertaut pada mimpi

lidah lunak menari, menampar

mengiris tekad yang dikata usang

.

Menitik,

menodai pipi yang lama kotor

mengalir deras membawa khayalan


Terbungkam,

imaji masa depan yang dibangun seribu malam

tercekik pahitnya kenyataan

takdir membenarkan sumpah serapah orang-orang


Tersadar,

manusia hanya boneka dengan perasaan

.

Terasa nyaman dengan pilihan Tuhan

sembari meraba setapak jalan

kerikil kecil melukai tangan

hati masih berharap berganti jalan

walau terpampang batu besar dipersimpangan

.

Cerita sedih diakhir tahun ini

menggenggam tangan untuk bertahan

mengisyaratkan untuk berpisah pada angan

merajut kembali setiap mimpi

membangun ulang imaji

Bengkel Sastra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar