Gejolak Rindu

Gejolak rindu

Oleh: Renaldi Saputra


Rindumu yang sampai,

Rindumu yang tabah,

Rindumu yang suci,

Yang kau dambakan pada cakrawala.


Simpan saja sedihmu itu ...


Rindumu ...

Kini sampai padaku.

Menghujam tepat didadaku.

Rasamu berperan dalam sanubari.


Duhai engkau yang diam membisu ...


Airmataku puisi.

Sebagai perantara kerinduanku.

Dilarik-larik sajakku dan sajakmu.

Aku menemukanmu dalam diriku.

Sebagai penawarnya.


Bacalah!


Aku melihat wajahmu.

Sajakku bernyawa tentangmu.

Aku mendengar suaramu.

Sajakku terbalaskan darimu.


Bacalah!


Sajakku merapalmu ...

Yang aku wujudkan dalam bentuk aksara.

Sebagai pelipur lara dari kerinduan.


Sebab bagiku,

Soal rindu bukan perkara jarak,

melainkan kesatuan rasa.

Pertemuan ataupun perpisahan.

Bukanlah masalah jika tidak ada rasa.


Aku tetap memahatmu dalam diriku.

Mengenggam erat hati yang terikat.

Memeluk mesra jiwamu yang gelisah.

Dengan airmata cinta.

Bengkel Sastra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar